Aku sedang berada dalam sebuah perjalanan. Perjalan menuju
kebahagiaan. Di tengah, distorsi banyak hadir. Dahaga mencekik hingga
logika tak berfungsi. Intuisiku pun melemah. Aku terus melangkah tanpa
arah berbekal percaya akan puncak kebahagiaan yang ada-namun tak pasti.
Aku
percaya penuh kebahagiaan itu ada. Dan aku pasti mencapainya. Hanya
saja aku tak tau kapan. Tak seorangpun memberiku petunjuk, berapa lama
waktu perjalanan yang kubutuhkan untuk sampai di sana. Mereka hanya
bilang "Kamu pasti sampai di sana".
Di perjalanan,
dahaga tak hentinya meraung. Aku bertemu sumber air-setidaknya begitu
dari sisi yang kulihat. Telaga itu tampak menenangkan, indah dan sayang
untuk kulewatkan. Setidaknya ia bisa sedikit membasuh dahagaku. Aku
mendekat dan terus mendekat tanpa punya pengetahuan apapun tentang
telaga itu, apakah telaga itu nyata adanya, seberapa dalamkah telaga
itu-aku tak tau.Yang ku tau ia indah dan dapat memenuhi dahagaku. Aku
terus mengejarnya, namun ia semakin menjauh, terus ku kejar terus
menjauh.
Semakin dekat semakin tak nyata. Dari kehadirannya kurasa ia membahagiakan, tapi ternyata tak begitu. Ia
hadir hanya untuk membuatku lupa. Lupa akan tujuan utamaku mencari
puncak bahagia. Ia melenakan dengan menyamar serupa bahagia. Fatamorgana.
.AnnJasmine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar